Selasa, Januari 13, 2009

Serigala mana yang kuberi makan?

Akan saya kutipkan sebuah kisah luar biasa dari suku Navajo. Seorang lelaki tua dari suku tersebut mengaku kepada cucunya bahwa di dalam dirinya sesekali berkecamuk pertarungan yang sangat dahsyat. Dia merasa di dalam dirinya ada 2 (dua) serigala yang berkelahi.
  • Pertama adalah serigala yang sangat buas. Itulah serigala yang menjelmakan amarah, iri dengki, kesedihan, penyesalan, ketamakan, kesombongan, perasaan sengsara, rasa berdosa, kemarahan, rendah diri, kecongkakan, tidak punya nyali untuk memperbaiki diri dan pikiran, takut berjuang mengejar kesuksesan, takut membuktikan kebenaran, takut belajar dari kisah perjalanan hidup orang lain dan belajar dari cermin batin serta mata hati orang-orang tersebut, dan banyak memakai alasan yang penuh kebohongan.
  • Serigala yang kedua sangat baik. Dialah penjelmaan rasa bahagia, kedamaian, cinta kasih, harapan, keteduhan jiwa, kerendahan hati, kebajikan, empati, kepedulian terhadap orang-orang yang telah menolong kita, kerelaan untuk memaafkan diri sendiri dan orang lain, dan kesadaran bahwa takdir kita ada dalam genggaman kita sendiri.
Cucunya memikirkan perkataan lelaki itu kemudian bertanya, "Lantas bagaimana kakek, serigala mana yang menang?". Kakeknya menjawab, "Serigala yang kuberi makan!".

2 komentar:

Ria mengatakan...

makanan seperti apa Pak misalnya? terus gimana caranya ngasih makan serigala yang kedua?

Agfianto mengatakan...

maksudnya... kita punya pilihan, apakah kita akan memelihara sifat-sifat buruk/negatif kita atau justru kita akan memelihara sifat2 positif?
Agar kita senantiasa memelihara 'serigala' kebaikan, tentunya dengan membiasakan sifat-sifat positif untuk kemajuan dan pengembangan diri kita menuju terwujudnya gairah/impian hidup kita...